Industri Otomotif

Penutupan Pabrik Nissan di Barcelona Harus Dibayar Mahal

Proses akhir produksi Nissan Micra di pabrik Nissan. (ANTARA News/Renault-Nissan-Mitsubishi)
Proses akhir produksi Nissan Micra di pabrik Nissan. (ANTARA News/Renault-Nissan-Mitsubishi)

Autogear.id: Nissan mengumumkan untuk menutup beberapa pabrik, salah satunya pabrik yang berlokasi di Barcelona, Spanyol. Namun, keputusan Nissan untuk menutup pabrik di Barcelona, Spanyol harus dibayar mahal oleh pabrikan asal Jepang tersebut. 

Dilansir dari Reuters, penutupan pabrik Nissan menjadi perbincangan hangat di media Spanyol, pasalnya pemerintah Spanyol menegaskan bahwa biaya penutupan pabrik akan lebih besar dibanding mempertahankan pabrik tetap beroperasi.

Nissan Motor Co memperkirakan penutupan pabriknya di Barcelona menelan biaya hingga sekitar 1,5 miliar euro (1,7 miliar dolar AS) atau sekitar Rp2,5 Trliun. 

Ini jelas menjadi masalah baru, bahkan Nissan disebut tak akan mampu menutupi pembayaran pemecatan untuk para pekerja. Beberapa diantaranya sudah bekerja lebih dari 20 tahun. 

Ditambah lagi Nissan akan menghadapi biaya lain terkait pemasok dan pembongkaran pabrik. Media lokal, La Vanguardia menjelaskan; “1,5 miliar euro lebih realistis. Tidak mudah untuk membongkar pabrik." 

La Vanguardia menambahkan bahwa di antara biaya yang diperkirakan harus dikeluarkan Nissan adalah 600 juta euro untuk pekerja yang dipecat, 310 juta dalam biaya fiskal, dan berpotensi membayar 100 juta bantuan publik. 

Media di Spanyol juga memperkirakan bahwa setidaknya Nissan membutuhkan waktu tujuh tahun untuk melunasi biaya penutupan pabrik di Barcelona. 

Keputusan Nissan untuk menutup beberapa pabrik merupakan bagian dari strategi global Nissan yang baru. Selain di Barcelona, Nissan juga sudah mengumumkan penutupan pabrik di Indonesia. 


(uda)