Autogear.id: Isuzu Indonesia mengakui kalau bisnis mereka selama pandemi Covid-19 memang terganggu. Namun setidaknya Isuzu masih bisa bernafas lewat model-model kendaraan niaga andalannya.
Setidaknya, brand asal Jepang itu masih dalam status aman sehingga tidak perlu melakukan efisiensi seperti pengurangan karyawan ataupun pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawan.
"Untuk efisiensi, sampai hari ini kita belum ada terjadi pengurangan tenaga kerja. Tapi tetap kondisi masih tidak pasti sehingga kita akan terus memantau keadaan apakah ada perubahaan yang membaik," kata General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril dalam wawancara virtual bersama Forum Wartawan Otomotif (Forwot), Jumat (26/6/2020) kemarin.
Sudah bukan rahasia lagi, beberapa brand otomotif lainnya benar-benar merasakan krisis akibat pandemi. Bahkan salah satu brand otomotif yang juga tergabung dalam grup Astra yakni Daihatsu terpaksa melakukan efisiensi tenaga kerja. Meski begitu, Daihatsu menegaskan sama sekali tidak melakukan PHK, hanya mengakhiri masa kerja pegawai yang kontraknya sudah berakhir.
Lebih lanjut, Attias Asril kembali menegaskan untuk karyawan IAMI sejauh ini tidak ada pengurangan, namun menurutnya tidak menutup kemungkinan ada efisiensi tenaga sales di diler yang berkaitan dengan target penjualan.
"Sampai hari ini belum ada pengurangan karyawan di kita. Kalau untuk tenaga sales jika ada pengurangan akibat target tak tercapai itu mungkin saja," sambungnya.
Sementara itu, sama halnya dengan pabrikan lainnya, market Isuzu sendiri mengalami penurunan di kuartal pertama 2020. Jika dibandingkan periode Mei 2019 dengan Mei 2020, marketnya Isuzu yang bermain di produk light truck, medium truck, dan pick up medium 4x2 turun sampai dengan 42 persen.
(uda)