Tips Modifikasi Mobil

Modif buat Mobil Harian? Pakai Konsep 'Proper Car'

Konsep modifikasi yang ideal, jadi acuan untuk membuat modifikasi yang sedap di pandang mata. IAS
Konsep modifikasi yang ideal, jadi acuan untuk membuat modifikasi yang sedap di pandang mata. IAS
Semarang: Berniat mengganti konsep modiifkasi kendaraan yang Anda punya demi alasan personalisasi? Tentu banyak konsep yang bisa dijadikan acuan. Tapi percayalah, unsur yang namanya proper atau ideal sesuai dengan konsep, itu adalah hal yang sangat penting. Tujuannya jelas untuk membuat konsep modifikasi sebuah mobil itu jadi sedap dipandang mata dan tentunya harus fungsional.

Menurut Andre Irawan, penggiat dan pelaku modifikasi mobil tanah air, bahwa menurutnya perbedaan pilihan aliran modifikasi itu sangat wajar. Namun baginya, aliran modifikasi proper car modification alias aliran tepat guna, adalah pilihan tepat baginya.

"Melakukan modifikasi kendaraan itu, jangan melupakan fungsinya sebagai kendaraan. Bagi saya, memodifikasi kendaraan itu adalah bentuk dari personalisasi kita yang menginginkan kesesuaian karakter dengan tunggangan. Namun perlu juga memperhatikan sisi fungsionalitas, estetika dan sisi keselamatannya," ungkap Andre saat ditemui Medcom.id di ajang pameran Intersport Auto Show (IAS) 2019 pada Sabtu (6/7/2019).



Andre melanjutkan bahwa konsep proper car modification ini jugalah yang jadi basis penyamaan persepsi tentang sebuah kendaraan yang dimodifikasi. "Makanya saya membuat sebuah event yang benar-benar memperhatikan semua aspek dalam hal memodifikasi mobil, adil dan benar-benar fair bagi semua orang yang mengikuti event ini."

Salah satu hal yang dilakukan oleh Andre dalam kontes modifikasi ini, adalah menggunakan lokasi event di ruang terbuka. Sehingga semua bagian yang akan dinilai oleh tim juri, terlihat dengan sangat jelas.

“Kami adakan ajang ini di tempat terbuka, untuk setiap kota akan diselenggarakan dengan kondisi yang sama. Dan ini akan menjadi ciri khas penyelenggaraan event modifikasi yang kami gelar dalam hal ini IAS 2019,” imbuh Andre yang juga menjadi Ketua Panitia Penyelenggara IAS.



Selain itu, untuk penjurian ajang IAS ini, diterapkan sistem penjurian 'live judging' alias penilaian langsung di atas panggung. Peserta diwajibkan mempresentasikan kendaraannya, dengan cara menjelaskan bagian-bagian yang di modifikasi hingga rinci dan menjelaskan perangkat yang digunakannya kepada para juri.

“Tujuan dari live judging ini adalah untuk menunjukan acara adalah ‘real car enthusiast’, bukan sekadar pemilik ikut kontes modif saja, tetapi pemilik benar-benar mengetahui seluk-beluk modifikasi di mobilnya.”

Artinya, dengan adanya sistem penjurian seperti ini, juga bakal jadi edukasi untuk setiap pengunjung, terutama mereka yang ingin melakukan modifikasi agar tak sembarangan.
(uda)