Awas, Jangan Semprot Saluran Knalpot dengan Selang Air Tekanan Tinggi!

Foto TikTok @Cak_Jeff
Foto TikTok @Cak_Jeff

Autogear.id – Saluran knalpot kotor, berkerak bahkan bisa jadi berminyak? Wajar saja terjadi, mengingat fungsi knalpot sebagai penyaring, sekaligus saluran gas buang dari proses pembakaran yang dilakukan mesin kendaraan. 

Kadangkala proses pembakaran terjadi kurang sempurna, bisa disebabkan sejumlah faktor teknis maupun kualitas bahan bakar yang kurang baik. Ditambah lagi proses pembakaran terjadi berulang kali. Sehingga kerap membuat isi saluran knalpot dipenuhi kotoran dan kerak. 

Alhasil, berisiko mempengaruhi performa kendaraan karena proses penyaluran gas buang terhambat kotoran. Selain itu kotoran yang menumpuk pada knalpot juga dapat menimbulkan polusi udara.

Sebenarnya ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kerak, atau sisa-sisa oli di dalam saluran knalpot. Misalnya dengan memilih bahan bakar beroktan tinggi, atau melepas knalpot dari kendaraan, lalu membakar bagian dalam knalpot dengan bensin agar kotoran terbakar.

Namun ada salah satu cara terbaru membersihkan knalpot, yang dipertontonkan oleh salah satu TikTokers pemilik akun @cak_jeff. Cara yang dilakukannya adalah dengan menyemprotkan air bertegangan tinggi, melalui selang yang dimasukkan ke dalam lubang knalpot.

Apa yang ia lakukan dalam kondisi mesin mobil dieselnya menyala, dan pedal gas digeber-geber. Membuat air yang disemprotkan berbalik keluar lagi lewat lubang knalpot, dengan membawa kotoran dan sisa-sisa pembakaran yang menempel di dalamnya.

Tetapi, apakah cara demikian diperbolehkan? Amankah model pembersihan dengan memasukkan selang air bertekanan tinggi ke dalam knalpot?

Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memberi penjelasan, seperti dikutip dari salah satu media online otomotif.

Menurutnya, membersihkan kotoran dengan cara tersebut tidak direkomendasikan, karena dapat membawa masalah baru. “Air yang disemburkan selang bisa masuk sistem pembakaran mesin, dan konsekuensinya setang piston akan bengkok. Sementara dampak buruk lainnya adalah merusak catalytic converter, jika knalpot kendaraan telah dilengkapi alat ini,” papar Bambang.

Lanjut Bambang, bila tekanan air tinggi, maka pada saat katup buang terbuka dapat menyebabkan air masuk ke ruang masin yang bisa menjadi penyebab ‘water hammer’. Sama seperti ketika kendaraan melaju di tengah banjir, memaksakan kendaraan melintas dengan mesin dalam keadaan hidup.

Kecuali bila si pemilik tahu teknisnya, dan berhati-hati melakukannya. Misalnya air disemprotkan hanya di daerah saluran dekat ujung lubang knalpot. Tanpa menyemprot dengan tekanan tinggi ke dalam leher knalpot. 

“Risiko air terjebak masuk ke ruang mesin lebih kecil. Karena hanya berada di daerah pipa knalpot. Lalu saat mesin kendaraan dinyalakan, air langsung terdorong keluar," tutupnya.


(acf)