Autogear.id – Kebutuhan dalam bergerak cepat di lokasi bencana, untuk membantu mereka yang terdampak, pada akhirnya mendongkrak inspirasi berbagai pihak terkait. Salah satunya adalah menginspirasi lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Dalam beraksi mewujudkan inspirasinya, ACT menggandeng Laksana. Yakni sebuah perusahaan karoseri bus asal Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.
Lembaga kemanusiaan ACT bersama Laksana sepakat berkolaborasi, untuk merakit sebuah unit bus yang difungsikan sebagai dapur umum berjalan. Dengan berbekal modal sasis pabrikan asal Jerman, Mercedes-Benz OH 1626L, karoseri Laksana merakit dapur umum berjalan ini menggunakan model bodi Legacy SR2 S-Series HD Prime.
Baik Laksana maupun ACT pada akhirnya juga sepakat, untuk menamakan bus ini dengan nama 'Humanity Food Bus 1.0'. Dikarenakan fungsi bus tersebut yang berbeda dari bus komersil pada umumnya. Tentunya Laksana lantas memberlakukan sejumlah ubahan pada bodi bus tersebut.
Sebut saja ubahan tersebut diantaranya jendela pada samping bus yang bebas bisa dibuka dan ditutup. Lalu dipasang dua pintu di bagian tengah dan belakang kabin. Desain itu dibuat untuk menyesuaikan kebutuhan bus yang memang bukan untuk mengangkut penumpang.
Ketika kita mencoba masuk ke dalam kabin, dijamin tidak akan menemukan deretan jok tempat duduk. Karena memang Laksana tidak memasang kursi, justru malah merakit peralatan masak lengkap layaknya dapur dalam sebuah restoran kelas menengah.
Lebih jauh dijelaskan pihak ACT dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu, perihal alasan pemilihan bus sebagai dapur umum berjalan. Dikatakan Jhoni Kusuma, Chef Food Bus lembaga kemanusiaan ACT, sebelumnya ACT telah membuat beberapa unit food truck.
“Kami menilai masih ada beberapa kendala operasional yang dirasakan, ketika menggunakan food truck sebagai dapur berjalan. Karena memang (bus) unit yang paling sempurna. Kru juga bisa sekaligus diangkut bersama unitnya,” terang Jhoni.
Menurutnya lagi, sebelumnya, food truck ACT disetting beroperasional sendiri, kemudian kru ACT juga bergerak sendiri. Jadi tidak bergerak serentak, yang pada akhirnya berisiko tercecer, antara food truck dan kru ACT. “Food truk sudah sampai lokasi, krunya belum. Atau sebaliknya," ungkap Jhoni.
Nantinya, lanjut Jhoni, food bus ini dipersiapkan untuk menjalankan tugas berkeliling Indonesia. Dalam hal ini untuk membagikan makanan secara gratis, bagi masyarakat yang kurang sejahtera. Terutama lagi bantuan untuk masyarakat yang berlokasi di daerah rawan, serta warga yang terdampak bencana.
(acf)