Autogear.id - Akhir-akhir ini produsen sepeda motor selalu menyematkan fitur power charger pada lini produknya. Terutama produk skuter matik (skutik), baik yang berkubikasi mesin (cc) kecil maupun cc besar.
Namun ternyata fitur ini bukan hanya mampu menjadi nilai tambah dari si motor, tapi juga berisiko membuat motor tidak bisa menyala alias mogok, bila fitur power charger salah dalam penggunaannya.
Seperti diketahui, sumber kelistrikan pada motor berasal dari baterai atau aki. Penggunaan fitur power charger pada motor, sedikit banyaknya bisa memengaruhi kinerja aki. Artinya, bagaimana cara agar pengisian baterai masih tetap aman, kendati pada motor terdapat fitur power charger?
Pertama yang harus diperhatikan adalah lokasi dari penempatan power charger itu sendiri. Jika pada motor Honda, sepertinya pabrikan merancang dan menempatkan posisi power charger di lokasi yang relatif aman. Seperti di console box (di bawah setang kemudi) atau di luggage box (bagasi).
Seperti diungkap Danang Priyo Kumoro, Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta, dikutip dari salah satu media online, umumnya sejumlah komponen listrik memang rentan terhadap air.
“Namun terkait fitur power charger pada motor Honda telah didesain sedemikian rupa, sehingga aman dari cipratan air ketika hujan, serta semprotan air yang terlalu kencang ketika motor sedang dicuci,” ujar Danang.
Kelengkapan piranti power charger nya juga telah didesain Honda menggunakan soket USB type A, dan dilindungi dua lapisan pengaman. Yaitu lapisan karet, yang fungsinya menutupi tegangan arus listrik di dalam, serta lapisan penutup di bagian luar, yang menyatu dengan bodi motor.
“Sekaligus membuat keberadaan fitur power charger tidak mengganggu penampilan motor. Bagian bawah penutup juga dilengkapi jalur pembuangan air, sehingga tidak akan ada air yang menggenang,” lanjutnya.
Lebih jauh dikatakan Danang, adanya fitur power charger pada motor seharusnya takkan mempengaruhi performa aki. Proses pengisian daya smartphone atau gadget akan tetap aman, terutama bila dilakukan ketika motor dalam kondisi menyala atau sedang berjalan.
Lain halnya jika pengendara sering melakukan pengisian daya smartphone atau gadget, ketika motor dalam kondisi mati. Lama kelamaan akan membuat performa aki menurun. “Tidak baik untuk kelistrikan motor. Apalagi kalau motornya sudah tidak dilengkapi kick starter. Akan sulit pastinya menyalakan motor yang akinya tekor,” sergahnya.
Tak lupa, Danang pun berbagi tips seputar perawatan power charger. Salah satunya harus tetap menjaga kebersihan di area tempat soket power charger berada. Tujuannya supaya jalur keluar air dari rembesan air hujan tak tertutup kotoran. Pengendara juga disarankan mematikan power smartphone atau gadget, saat sedang melakukan pengisian daya. Demi menghindari peningkatan suhu perangkat elektronik tersebut, terutama di tengah situasi panas yang terik.
(acf)