Teknologi Otomotif

Teknologi DPFI Bikin Hyundai Stargazer Lebih Irit? Begini Cara Kerjanya!

Dual port fuel injection jadi teknologi terbaru yang digunakan Hyundai di Creta dan Stargazer untuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik. AG - Uda
Dual port fuel injection jadi teknologi terbaru yang digunakan Hyundai di Creta dan Stargazer untuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik. AG - Uda

Autogear.id - Sehari setelah peluncuran Hyundai Stargazer secara resmi di ajang pembukaan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 pada Kamis (11/8/2022), brand asal Korea itu kembali menggelar sesi khusus. Yaitu untuk mengulas lebih jauh soal apa saja yang membuatnya istimewa.

Salah satu hal yang membuat penasaran adalah ketika mereka menjelaskan soal bagaimana kendaraan ini menjadi lebih efisien dalam hal penggunaan bahan bakar. Salah satu teknologi yang dikatakan punya peran besar adalah penggunaan dual port fuel injection (DPFI) yang membuat pembakaran lebih stabil. 

Dijelaskan oleh Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Bonar Pakpahan, bahwa teknologi yang disematkan di mesin Smartstream G1.5 Gasoline di mobil tersebut, terbilang sebagai mesin pintar. Lantaran sistem injeksi bahan bakarnya memiliki dua port. Cara kerjanya pun dikatakan Bonar cukup unik, karena bisa bekerja dengan sendiri.

"Jadi selain fungsinya untuk membuat pembakaran lebih merata di ruang bakar, juga untuk membuat mesin saat idle tetap efisien. Jadi ketika mesin idle port yang bekerja cukup 1 yang menyemprotkan bahan bakar. Ketika berada di momen high RPM, dua port ini akan bekerja sesuai permintaan. Hal kedua yang membuatnya istimewa adalah karena pembakaran lebih sempurna, efek buruk dari kondisi bahan bakar yang kurang bagus, bisa ditekan," klaim Bonar.

Baca Juga
Tak Hanya Mobil, Motor pun Kebagian Launching Day di GIIAS 2022

Namun ketika ditanya seberapa efisien mesin ini dibandingkan dengan mesin yang sama di mobil lain namun tak menggunakan teknologi ini, Bonar menjawab bahwa mereka harus melihat data pastinya lagi. Mengingat hal ini cukup esensial dan sangat krusial jika mendasarkan kepada asumsi-asumsi semata.

"Namun yang jelas irit atau tidaknya sebuah kendaraan, juga tergantung dari cara berkendara seseorang. Jika caranya berkendara cukup agresif, ya efisiensi yang ingin dicapai jadi jauh. Tapi jika dikendarai dengan cara yang lebih baik dan tak asal bejek pedal gas, maka tentu ini akan lebih efisien dibandingkan dengan mobil lain."

Mobil ini mengusung mesin 1.500 cc serta memiliki dua tipe transmisi yaitu manual dan IVT. Tenaga maksimalnya di 115 PS di putaran mesin 6.300 RPM. Sementara torsinya mencapai 143,8 Newton meter pada putaran 4,500 RPM. Selain diklaim lebih irit bahan bakar, mobil ini juga diklaim memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan mobil lain di kelasnya. 


(uda)