Motor Baru

Elektrode, Tanda Awal Kalau Kawasaki Mulai 'Main Listrik'

Kawasaki pamerkan kendaraan mini dengan berpenggerak motor listrik di PRJ, apakah akan jadi raw model pengembangan motor listrk skala besar? AG - S Alun S
Kawasaki pamerkan kendaraan mini dengan berpenggerak motor listrik di PRJ, apakah akan jadi raw model pengembangan motor listrk skala besar? AG - S Alun S

Autogear.id – Banyak orang tua yang menganggap pengalaman berkendara untuk pertama kali bagi seorang anak adalah momen yang begitu istimewa. Disadari oleh PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), pabrikan hijau ini mulai memperkenalkan Elektrode.

Bahkan Elektrode boleh dibilang menjadi kendaraan listrik pertama Kawasaki, yang dapat digunakan oleh anak-anak berusia mulai dari 3 hingga 8 tahun. Tanpa bermaksud melanggar aturan, lantaran usia segitu jelas-jelas belum mengantongi SIM. Namun Kawasaki mengklaim, tujuan kehadiran Elektrode, menjadikan langkah pertama seorang anak sebagai sosok rider sempurna.

Melihat sekilas, penampilan dan proporsi Elektrode yang mirip untuk sepeda biasa, sepertinya bocil-bocil (bocah cilik) akan cepat beradaptasi, segera merasa nyaman duduk di atasnya.

Menggunakan motor listrik 250 watt sebagai tenaga penggeraknya, alhasil jangan harap ada suara knalpot yang bising dan keras, serta anak tidak akan menemukan rantai seperti minibike tradisional. “Mendorong anak-anak untuk mencobanya, sekaligus merasakan kesenangan untuk mengendarai serta mengendalikannya,” tukas Line Head Sales Promotion PT KMI, Sucipto Wijono, saat perkenalan Elektrode di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:
Verstappen Menang Lagi, Duo Ferrari Masih Apes di F1 Azerbaijan

Motor berkelir Lime Green ini sengaja dirancang dan dibuat sendiri oleh Kawasaki, khusus untuk anak kecil. Plat nomor dan grafis yang terinspirasi dari motorcross, membuat mata anak-anak akan terpukau dengan versi mini dari Kawasaki.

Lanjut Cipto, para orang tua juga tak perlu khawatir, meski Elektrode terinspirasi dari balapan, bobotnya relatif ringan. Diimbuhi pusat gravitasi yang rendah, serta memiliki mode kecepatan yang dapat dipilih. “Menariknya lagi Elektrode juga bisa muat di jok belakang, atau bagasi mobil kompak seperti layaknya sepeda mini biasa,” ujarnya.

Elektrode menggunakan baterai lithium-ion, yang tahan hingga 2.5 jam dalam sekali pengecasan, dan butuh 2.5 jam pula untuk mencapai daya penuh. Baterai tersebut dirakit ke dalam rangka aluminium, melindungi dari kotoran, debu, batu serta potensi kerusakan akibat jatuh atau penggunaan keras oleh anak-anak. Sehingga menambah masa pakai baterai secara keseluruhan.

Motor listrik mini ini juga menyematkan tiga mode kecepatan yang dapat dipilih. Yakni rendah kecepatannya maksimal 8km/jam, sedang 12km/jam, dan tinggi 21km/jam. Pada layar LCD pemilih mode, memerlukan kode sandi dari orang tua. Supaya dapat dikontrol berapa banyak daya yang bisa digunakan.

“Sementara kami hanya memperkenalkan Elektrode dulu ya, belum kami pasarkan. Akan tetapi secara harga, boleh dikatakan Elektrode memiliki harga sekitar Rp20 jutaan,” pungkas Cipto.


(uda)