Autogear.id: McLaren Group dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk menjual saham minoritas di tim Formula 1 demi mendapatkan biaya tambahan.
Upaya ini diakibatkan kerugian yang dialami McLaren selama vakum balapan F1 sejak awal tahun hingga saat ini.
Dilansir dari Planet F1, dalam periode libur balapan, McLaren kehilangan pendapatan sebesar 175 juta Poundsterling atau sekitar Rp3,1 Triliun pada kuartal pertama 2020 sehingga memaksa mereka merumahkan banyak karyawan termasuk kru di tim F1.
Selain itu, McLaren semakin terpukul setelah pengajuan pinjaman mereka ke Pemerintah Inggris sebesar 150 juta Poundsterling juga ditolak.
Saham minoritas McLaren sekitar 20-30 persen dari Grup McLaren. Dengan kata lain, investasi yang mereka dapat dari penjualan saham minoritas tersebut tentunya cukup membantu krisis McLaren saat ini.
Bagaimanapun juga, Mclaren merupakan salah satu tim terbesar dan punya sejarah di F1. Sayangnya beberapa tahun terakhir prestasi mereka melorot, bahkan saat ini McLaren seperti tertinggal jauh dari beberapa tim papan atas macam Red Bull, Mercedes, dan Ferrari.
Sementara itu, upaya mencari investor baru tidak hanya dilakukan oleh McLaren. Tim Inggris lainnya yakni Williams dikabarkan juga sedang mempertimbangkan untuk menjual saham.
(uda)