Autogear.id - Pemberlakuan relaksasi pajak pembelian atas kendaraan bermotor ditanggung pemerintah dengan ragam skema khusus, memang jadi kuncian penjualan kendaraan di masa pandemi. Mengingat selisih harga yang cukup bisa mencapai lebih dari Rp20 juta, tentu jadi angka yang menarik untuk dimanfaatkan.
Tak heran jika penjualan kendaraan pun langsung melejit begitu pemerintah menegaskan adanya pemberlakuan kembali relaksasi PPnBM selama kurun waktu enam bulan pertama di 2022. Hal ini pun mulai ditunjukkan dari data penjualan yang dibeberkan oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Jika dilihat secara persentasi penjualan, kenaikannya tak main-main, angkanya meningkat sebesar 83,7 persen.
“Daihatsu bersyukur dapat mengawali penjualan awal tahun 2022 dengan raihan positif. Kami berharap capaian baik ini bisa terus berlangsung, diiringi peningkatan pasar otomotif nasional,” ujar Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso melalui keterangan resminya.
Angka pembandingnya tentu bukan dari bulan sebelumnya, melainkan penjualan Daihatsu di bulan yang sama yaitu Januari pada 2021 VS Januari 2022. Dari paparan detail angkanya, Sigra masih menjadi dominator penjualan terbanyak.
Baca Juga:
Pertamina Grand Prix of Indonesia, Nama Resmi MotoGP Indonesia
Adapun angka detail dari kenaikan 83,7 persen tersebut dicatat sebanyak 17.506 unit kendaraan terjual dari semua tipe yang mereka pasarkan untuk Indonesia. Kenaikan itu dibandingkan dengan penjualan pada Januari 2021 yang hanya sebanyak 9.528 unit.
Secara berturut-turut, penjualan Daihatsu pada Januari 2022 didominasi oleh top 3 model, yaitu Sigra sebanyak 4.931 unit, atau berkontribusi 28,2%; disusul Gran Max PU (Pick Up) sebanyak 3.767 unit (21,5%); dan Ayla 2.376 unit (13,6%).
Bila membandingkan penjualan per-model antara bulan Januari 2022 VS Januari 2021, top 3 kenaikan penjualan tertinggi secara berturut-turut ada pada Xenia yang naik sebesar 350%, atau lebih dari 3 kali lipat menjadi 2.286 unit dari sebelumnya 654 unit; disusul Sigra naik 222% menjadi 4.931 unit; dan Ayla 200% menjadi 2.376 unit.
Dengan adanya kenaikan yang cukup signifikan dan konsistensi angka penjualan dari bulan ke bulan, tentu menjadi penanda bahwa di semester kedua nanti industri otomotif Indonesia bisa berharap lebih besar. Sayangnya di awal tahun ini yang harusnya menjadi proyeksi bagus di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS), malah tergeser jadwal karena pandemi menanjak lagi lewat varian omicron.
(uda)