Industri Otomotif

Strategi Bisnis di Masa Krisis, Honda Pakai Cara Sendiri

All New Brio resmi diekspor ke Vietnam dan Filipina. dok medcom.id
All New Brio resmi diekspor ke Vietnam dan Filipina. dok medcom.id

Autogear.id: Krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 membuat Honda tak ingin buru-buru meluncurkan produk baru. Business Inovation and Marketing & Sales Director Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy menegaskan bahwa pihaknya lebih memilih untuk menunggu momen yang tepat paling tidak saat situasi ekonomi Indonesia kembali pulih.

"Peluncuran mengikuti kondisi pasar dan kondisi terkini, tidak bisa dibicarakan sekarang karena kondisinya masih sangat berubah setiap saat. Belum bisa kami lakukan," ujar Yusak Billy dalam sesi wawancara virtual bersama Forum Wartawan Otomotif, Jumat (8/5/2020). 

Strategi Honda bisa dikatakan sedikit berbeda, karena di saat pabrikan Jepang lain seperti Toyota, Daihatsu, dan Suzuki yang tetap merilis produk baru secara virtual, namun Honda lebih memilih untuk menunggu situasi kembali kondusif. 

Lebih lanjut, Billy menambahkan untuk menstimulasi penjualan selama masa krisis ini HPM menjalankan beberapa strategi seperti paket hemat serta keringanan pembelian online. 

"Kami ada paket hemat untuk kendaraan model seperti Brio, Mobilio, HR-V, BR-V, Jazz, CR-V. Pembeliannya akan mendapat free service dan parts. Tentu ada syarat dan ketentuan yang nantinya bisa dicek. Pemasaran sekarang kebanyakan via digital. Untuk pembelian digital mobilio dan BR-V akan mendapat keringanan, besarnya bisa menghubungi diler kami," sambung Billy. 

Penjualan online meningkat, Brio terlaris

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, penjualan HPM sejak adanya wabah Covid-19 mengalami penurunan drastis. Meski demikian, salah satu hal positif yang dirasakan HPM selama fenomena Covid-19 adalah penjualan via online/digital mereka meningkat. 

"Penjuaan digital kami sekarang meningkat, dulu di bawah 3 persen, dan sekarang mencapai 20 persen pada April 2020," beber Billy. 

Di saat bersamaan, layanan purna jual Honda juga semakin dikembangkan seperti Home Service dan pick up service yang nyatanya begitu memanjakan konsumen.

Tercatat, di bulan April 2020 sudah ada ribuan konsumen yang memaksimalkan layanan tersebut. "Kenaikannya cepat, April sudah mencapai dua ribu unit," tegasnya. 

Menurut Billy, angka 20 persen penjualan digital tersebut adalah konsumen yang browsing sendiri, lihat di website sedangkan sisanya merupakan loyalis Honda yang dihubungi oleh Sales Consultant. 

Dari penjualan digital ini, Honda Honda Brio menjadi kontributor terbesar. "Untuk modelnya, paling besar Brio ya, itu di ritel 966 unit, setengah lebih dari Brio. Jika melihat datanya, 70 persen market (digital) itu wilayah yang terkena PSBB, jadi ya kami memfokuskan untuk online, baik untuk penjualan maupu aftersalesnya," ungkap Billy.

Ekspor berjalan normal

Meski penjualan nasional menunjukkan tren penurunan, namun nyatanya ekspor Honda ke beberapa negara tetangga tetap berjalan normal tanpa adanya 'distorsi'. 

Pabrik Honda Prospect Motor (HPM) memang berhenti operasi menyusul himbauan pemerintah. Bahkan penutupan pabrik di Karawang, Jawa Barat juga diperpanjang hingga akhir Mei 2020.

Akan tetapi, kebutuhan ekspor CBU dengan tujuan Vietnam dan Filipina sudah dipastikan aman. "Walaupun pabrik berhenti sementara produksinya, kebutuhan ekspor sudah kami produksi di bulan April. Kami kan ekspor CBU ke Filipina dan Vietnam. Sekarang bulan Mei, ekspor sudah jalan lagi, planning sejak awal tahun belum mengalami perubahan," terangnya. 

Sedangkan untuk impor, HPM hanya memenuhi kuota pemesanan sebelumnya, seperti untuk model Civic Hatchback. "Jadi kan ada launch Civic Hatchback, nah itu untuk beberapa bulan ke depan, masih sesuai planning yang dan belum mengalami perubahan," tutup Billy. 


(uda)