Autogear.id – Selama masa pandemi, tak bisa dipungkiri, ajang pameran motor modifikasi nyaris tak dapat terselenggara. Memasuki awal tahun 2022, kendati masih dalam kondisi diliputi pandemi, seorang perupa, Damianus Sunu Wibowo bekerja sama dengan Pasar Jongkok Otomotif (Parjo) dan Sinkron Art Syndicate menggelar acara Parade Motor Modifikasi, serta sejumlah mobil modifikasi dan klasik.
Bowo, sapaan akrab Damianus Sunu Wibowo yang sedang melakukan pameran tunggal bertajuk ‘Sepenggal Dusta’, saling berkolaborasi dengan Parjo dan Sinkron Art. Motor-motor modifikasi berbagai macam aliran dipajang, beserta sejumlah mobil modifikasi dan klasik, di antara beberapa lukisan karyanya.
Pameran kolaborasi ini sendiri berlangsung pada 29-30 Januari 2022. Digelar di kediaman Bowo yang beralamat di Jl. Nusa Indah 2 No. 29, Cinangka, Sawangan, Depok, dimana kemudian salah satu area kediamannya difungsikan menjadi galeri seni Secret Garden Art Space.
Menurut Bowo dalam keterangannya, Selasa (01/02), ada makna luas dibalik kolaborasi ini. "Bicara Sepenggal Dusta, adalah sebuah makna bagaimana kita bersyukur, dan tidak mendustakan nikmat yang telah Tuhan berikan," ujarnya.
Baca Juga:
Omicron Mulai Mengganas, IIMS 2022 Siapkan Jadwal Cadangan
Banyak motor modifikasi turut serta dalam kolaborasi ini. Salah satunya adalah peserta pameran dari Batakastem. Mereka memamerkan motor Chopper bergelar 'Sondang'. Merupakan motor custom berbasis Suzuki Thunder 125 nan murah meriah, tetapi menjadi terlihat mewah dan elegan setelah mengalami sentuhan tangan-tangan terampil tim modifikatornya.
Di samping itu, bukan hanya pameran motor modifikasi dan lukisan saja yang dihelat, karena pameran ini turut diramaikan industri kreatif. Di antaranya PergiKeBulan, sebagai komunitas bisnis kreatif yang terdiri dari berbagai macam pelaku industri usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Di dalamnya mencakup Wenaenak, Gasoline Kopi, Waroeng Ngamprok, Go Bloke, Mreneyok Culture, Ironbee Cloth, dan Hops yang mengadakan aktivitas demo screenprinting atau sablon manual. Serta mengajak pengunjung untuk menyablon totebag dan dibagikan secara gratis.
“PergiKeBulan merupakan komunitas berbagi, bagaimana caranya membangun industri kecil kreatif yang bisa diproduksi sendiri, dengan modal terbatas,” kata Endro Suryono yang mewakili PergiKeBulan.
Dalam kesempatan tersebut, PergiKeBulan juga mengadakan lelang amal dari produk-produk komunitas yang tergabung di dalamnya, dan dikumpulkan untuk membantu para korban musibah bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi beberapa waktu lalu.
(uda)