Industri Otomotif

Harga Mobil BYD Bakal Turun Versi CKD? Ini Jawaban BYD

Harga mobil listrik BYD bisa turun kalo pabriknya jadi? Ini kata BYD Motor Indonesia. AG-Uda
Harga mobil listrik BYD bisa turun kalo pabriknya jadi? Ini kata BYD Motor Indonesia. AG-Uda

Autogear.id - Pengumuman harga ketiga mobil BYD di ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, memang bikin dag-dig-dug pabrikan lain. Apalagi saat melihat kualitas yang mereka bawa ke kendaraannya cukup baik. Namun ada persepsi tentang kemungkinan harganya akan turun jika BYD Motor Indonesia memproduksinya secara lokal dalam beberapa waktu ke depan.

Saat Autogear melakukan konfiirmasi tentang hal ini kepada Presiden Direktur BYD Motor Indonesia Eagle Zhao, Ia menegaskan lebih fokus tentang strategi mereka dalam hal konten lokal yang bisa mereka benamkan di kendaraan mereka. Termasuk potensi kerja sama dengan rantai pasokan komponen untuk kendaraan yang mereka butuhkan untuk memproduksi kendaraan.

"Kami sedang fokus untuk mencari partner yang baik dan memang punya dedikasi bagus dalam hal rantai pasok komponen kendaraan. Bukannya mengabaikan strategi harga di pasar, lantaran itu juga jadi hal penting. Tapi saat ini Kami sedang ingin membangun koneksi yang baik, agar nanti ketika pabrik perakitan di Indonesia bisa beroperasi, banyak imbas positif yang bisa berefek ke negara Indonesia," ujar Eagle Zhao dalam sesi privat interview bersama Autogear di booth BYD pada Minggu (18/2/2024).

Dalam momen yang bersamaan, Ia juga menegaskan bahwa apa yang mereka sedang upayakan saat ini yaitu pabrik perakitan kendaraan secara lokal, semata untuk membantu pemerintah Indonesia dalam hal menggeliatkan kendaraan listrik dan ekosistemnya di Indonesia. Tentu mereka juga sudah siap membawa ragam teknologi yang mereka miliki di Tiongkok.

Baca Juga:
Suzuki Ertiga Hybrid Cruise, Bawa Tampilan Baru dan Kapasitas Baterai Hybrid Lebih Besar

"Kami sudah mempunyai ragam teknologi yang masa depan dari hasil riset di pabrik BYD China, ketika saatnya nanti memang harus dikeluarkan, Kami sudah siap. Tapi untuk saat ini banyak negara yang masih belum menggunakan kendaraan listrik yang ramah llingkungan serta teknologinya yang mumpuni, nah ini jadi tugas bersama untuk membuat kendaraan New Energy Vehicle ini kian banyak digunakan di banyak negara."

Dalam kesempatan berbeda, Eagle juga berharap nantinya strategi mereka ini bisa berjalan dengan baik dan juga bisa berkolaborasi dengan pemerintah Republik Indonesia yang punya komitmen besar dalam hal elektrifikasi otomotif. 


(uda)