Motor Baru

Pola Tambal Jagad Melekat pada Vespa LX Edisi Spesial

Vespa tambahkan pola tambal jagat sebagai ornamen baru di edisi terbatas LX. PI
Vespa tambahkan pola tambal jagat sebagai ornamen baru di edisi terbatas LX. PI

Autogear.id – Pecinta Vespa di tanah air beberapa waktu kemarin sempatkan diri berkumpul dan riding serentak di sejumlah kota, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali, dalam rangka menyemarakkan Hari Batik Nasional.
 
Uniknya, para peserta berkeliling kota dengan Vespa sembari menggunakan atribut batik. Kiranya hal ini juga jadi sarana baru, dalam mempopulerkan batik di kalangan muda pecinta otomotif dan gaya hidup premium.

PR & Communications Manager PT Piaggio Indonesia, Ayu Hapsari mengatakan, riding ini menjadi simbol kecintaan terhadap batik dan juga Vespa, yang merupakan kombinasi simbol dari generasi ke generasi. 

“Semangat komunitas ini sejalan dengan upaya kami dalam melestarikan penggunaan batik dalam kegiatan keseharian. Ditambah lagi lewat kehadiran Vespa Batik Special Edition, hadir pada Vespa LX. Sarat dengan cerita dan sejarah, sudah dirakit lokal di pabrik pertama Piaggio Group di Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga:
Mobil Listrik MG Cyberster Lintas Eropa Hingga Asia Sejauh 10 Ribu Mil

Vespa Batik Special Edition memiliki desain unik, mengangkat makna sebagai perpaduan dua budaya ikonik dari Indonesia dan Italia. Penyematan pola batik Tambal Jagad karya Iwan Tirta Private Collection pada varian tersebut, merupakan apresiasi yang tinggi terhadap salah satu warisan luhur bangsa Indonesia.

“Mbatik” atau batik, merupakan seni teknik pewarnaan wastra menggunakan malam (lilin) yang telah berusia lebih dari satu abad. Wujud seni ini bahkan telah diakui United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 2009 sebagai “Warisan Budaya Manusia Tak Benda” asal Indonesia. 

Pola Tambal Jagad sendiri tersusun atas tujuh pola batik tradisional Indonesia, yang melambangkan keberagaman budaya Sabang hingga Merauke, sekaligus mewakili luasnya wilayah Kepulauan Nusantara. 

Ketujuh pola batik tersebut membawa filosofi yang berkesan, yaitu Sokowani (Sumatra) sebagai simbol pesona dan charisma. Lalu Megamendung (Jawa Barat) sebagai simbol kemakmuran. Kemudian Kawung (Jawa Tengah) sebagai simbol kebijaksanaan. 

Baca Juga:
Road Trip Jakarta-Bali Naik Ioniq 5 dan 6, Apa Istimewanya?

Selanjutnya Perisai (Kalimantan) sebagai simbol kegigihan, lalu Poleng (Bali) sebagai simbol keseimbangan hidup, Tenun Ikat Menjangan (Kepulauan Nusa Tenggara) sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur, serta Kasuari (Papua) sebagai simbol kekuatan dan umur panjang.


(uda)