Apa Sebab Penjualan Oli Motor Produk Lokal Bertahan di Masa PPKM?

Mekanik saat melakukan penggantian oli motor (Foto: Evalube Oil)
Mekanik saat melakukan penggantian oli motor (Foto: Evalube Oil)

Autogear.id - Pemberlakukan PSBB, PPKM, PPKM Darurat hingga sekarang PPKM Level 4 terkait pencegahan penularan covid-19 jelas berdampak pada semua sektor.

Di dunia otomotif, bukan hanya penjualan mobil dan motor saja yang terdampak. Industri pendukung, seperti lubricants atau pelumas, kiranya mengalami kondisi yang sama. PT Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI) sebagai produsen Evalube Lubricants sedikit banyak coba menggambarkan kondisi perusahaannya. 

Ivan Rastianto, Marketing Manager Evalube Lubricants dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu mengatakan, umumnya penjualan pada bulan April hingga Mei terkoreksi. “Setelah Lebaran Idulfitri, biasanya kembali naik dan normal. Tetapi untuk betul-betul normal biasanya di Q3 dan Q4,” kata Ivan.

Selama masa PPKM, lanjut Ivan, perusahaannya memprediksi akan lebih sulit dari kondisi-kondisi sebelum pandemi. “Berkaca dari tahun 2020, ketika mulai benar-benar pandemi, secara keseluruhan ternyata Evalube dapat bertahan. Kami pun merasa bersyukur,” tandasnya. 

Kemudian Evalube coba meriset apa penyebabnya. Ternyata meski masa PSBB, PPKM, PPKM Darurat dan sekarang masuk PPKM Level 4, pengguna roda dua relatif masih beraktivitas. Seperti ojek online, kurir, karyawan yang dibagi menjadi WFH dan WFO dan lainnya. Dan semua tetap melakukan penggantian pelumas motornya.

“Artinya, di pelumas motor Evalube ya, semua tetap sesuai jadwal. Saya pikir kebiasaan masyarakat berubah. Misalnya, yang semula ganti oli motor sebulan sekali, berubah jadi 2 bulan sekali. Ternyata kok tidak. Ya, memang tetap ada yang menunda ganti oli rutin, tapi tidak sampai 4 persen,” urainya.

Ada situasi, yang justru malah menjadi peluang bagi pelumas produksi lokal seperti Evalube. Yakni situasi, dimana masyarakat yang semula membeli pelumas motor produksi global dengan harga lebih tinggi, mulai beralih ke produk lokal. 

“Jadi semula mereka beli pelumas seharga Rp40 ribu misalnya, beralih ke pelumas lokal seharga Rp30 ribu. Karena untuk memenuhi kebutuhan lain, di masa pandemi ini,” jelasnya.

Selain itu Evalube juga akui, saat ini masyarakat kian percaya kualitas oli asli Indonesia. Hal itu diutarakan Yomie Harlin, Commercial Director Evalube Lubricants dalam keterangannya.
“Terima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap Evalube selama ini. Sehingga kami dapat selalu berinovasi, dan terus memberikan pilihan produk berkualitas, dengan konsistensi pelayanan terbaik,” ucapnya saat Evalube kembali kantongi penghargaan Indonesia Original Brand (IOB) untuk kesekian kali.

IOB diraih Evalube mulai dari tahun 2011, 2012, 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019, 2020 hingga 2021, untuk kategori oli motor. Yomie mengklaim, keberhasilan ini menjadi bukti Evalube sebagai oli motor berkualitas, dengan harga terjangkau.

Penghargaan IOB sendiri berdasarkan riset yang mengacu pada beberapa aspek. Antara lain tingkat pemberian rekomendasi, loyalitas pelanggan, dan kepuasan pelanggan terhadap kualitas merek. 

Survei dilakukan kepada 5000 responden pria dan wanita, usia 21-40 tahun, berpendidikan minimal SLTA, serta berada pada level SES A, B dan C. Menggunakan metode multistage random sampling, dan dilakukan di kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Makassar.


(acf)